Tuesday, September 22, 2015

doa ku

Hi... sudah lama tidak mencoret rasa di ruangan blog ku yang suam-suam kuku ini, kali ini biarlah mommy menumpahkan emosi di sudut ini... If you're on my facebook, you would realised  that most of my postings were all from the same source, same circle... sheshhh must go and get a better life out there. Hehe.

So, are you ready?? Hahaha

Ini kisah semalam.

Pulang dari kerja, seperti biasa saya akan sibuk mempersiapkan makan malam kami seringkas yang mungkin, Charm2 yang agak kelaparan minta dibelikan colonel burger & fries. Dia memang sejak azalinya kuat makan dan cepat lapar.

Baby pula memang ada makanannya tersendiri, dimasak awal-awal untuk bekal dua hari dan disimpan di dalam aisbok. Ibu yang bekerja memang beginilah keadaannya, kami tidak mempunyai pembantu di rumah, anak-anak memang membesar/bakal membesar di taska.

Selesai segalanya, masak, suapkan baby, kemas dapur, mop rumah sikit, masukkan kain baju kotor dalam washing machine, basuh segala botol baby, baby walaupun fully breastfeed tapi masih ada botol-botolnya yang perlu dibersihkan, bekas makanannya... and the list goes on and on....

Dipendekkan cerita selepas mandi, saya masuk ke bilik dan seperti biasa, it's our bonding time anak beranak, tak termasuk suami sebab giliran dia pulak mandi, jarang dia ada sebenarnya kalau malam, selalunya dia on duty, biasalah hotelier.

Kemudian Charm-charm mula bercerita tentang sekolah, homework, kawan-kawan, toys and rumah kawan-kawan dia.

"Mommy, rumah xxx besar dan cantik, kenapa mommy?"

"Sebab, daddy dia ada banyak duit sayang."

"Tapikan mommy, rumah yyy pun besar, yyy bilang rumah dia ada swimming pool, kenapa mommy?"

"Sebab, mommy dia pun ada banyak duit."

"Mommy takde duit ke?"

"Ada, tapi kita kena simpan, duit mommy tak banyak, sikit saja."

"Untuk apa mommy?"

"Untuk kakak sama adik bila besar nanti, bila mommy and daddy dah tua nanti."

"Mommy nak tua ke?"

Mommy angguk. Muka dia berubah.

"Kenapa sayang?"

Terus dia datang dekat dan peluk mommy kuat-kuat, tersedu-sedu dia menangis.

"Kenapa kakak?" Mommy usap lembut rambut dia, si adik yang menumpang sama menarik-narik rambut si kakak langsung tidak dipedulikan, bersungguh-sungguh si kakak ni menangis.

"Kakak tak nak mommy tua, kakak sayanggggg mommy sangat-sangat. Kakak tak nak mommy tua... nanti mommy mati!"

Hati mommy terus hiba, sambil otak berfikir ligat, macam-macam bermain di kepala dalam masa sesingkat itu. Gembira dan hiba bercampur baur, kata-kata si kecil ini memang memberi kesan yang mendalam di hati.


My darling kakak, mommy tidak pernah membeza-bezakan kasih sayang mommy untuk anak-anak mommy, mommy love both of you equally. Thank you for being a very understanding kakak to your adik, maafkan mommy sekiranya mommy banyak meluangkan masa bersama adik buat masa ini, adik is still too small and we need to really care for her. Mommy tahu kakak kadang-kadang terasa, sebab itu mommy sedaya upaya pangku kedua-dua anak mommy and spend whatever time I have with you both, when ever mommy is off from work.

Jangan bimbang sayang, ajal dan maut dan rezeki semuanya ditentukan oleh Tuhan, kita hanya perlu tekun di dalam doa kita agar semuanya dipermudahkan kepada kita. Mommy tidak akan tinggalkan anak-anak mommy selagi hayat di kandung badan.

Ya Tuhan, aku hanya mampu berdoa agar dikaruniakan kesihatan yang baik, untuk aku melihat anak-anak aku, untuk aku mendidik mereka, untuk aku menjaga mereka... Amen.


2 comments:

  1. wahh nice blog!
    nice meeting you my dear!

    kolin zainal

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete